Friday, 7 August 2015

Trick Mengatasi Dilema Kala Janin Terlilit Tali Pusat

Trick Mengatasi Dilema Kala Janin Terlilit Tali Pusat

Kala usia cream wajah kehamilan anak kedua saya memasuki 34/35 minggu, dokter spesialis kandungan saya menganjurkan supaya segera lakukan operasi caesar dikarenakan setelah dilakukan pemeriksaan USG ketika kontrol rutin nyata-nyatanya janin saya mengalami lilitan 1 kali.
Alasan ini diperkuat setelah hasil NST (Non-Stress Test) menurut dokter nyatanya janin saya tidak reaktif yang ditunjukkan dengan kurangnya akselerasi detak jantung janin. Dokter mengatakan bahwa kondisi seperti ini berbahaya dikarenakan dikhawatirkan lilitan tali pusat tersebut menyebabkan kurang lancarnya aliran oksigen ke janin sehingga janin bisa mengalami hipoksia (kekurangan oksigen) dan akan mengalami kematian.
cream wajah

tanpa bermaksud meremehkan pedoman dokter, saya menolak untuk dilakukan operasi caesar dan harus menandatangani form penolakan perbuatan operasi. Ada 2 alasan yang menyebabkan saya menolak perbuatan operasi tersebut meskipun rasa khawatir dan cemas sempat menghantui saya dan suami.
Pertama, saya ingin mencari seken opinion dengan melaksanakan USG 4 dimensi sehingga saya bakal meraih gambaran kondisi kehamilan saya lebih jelas, dan alasan yang kedua adalah saya merasakan feeling yang teramat amat sangat kuat bahwa janin saya baik-baik saja karena sejauh ini kegiatan janin yang saya rasakan masihlah normal dan tidak kurang dari 10 kali per hari.
Seminggu selanjutnya saya menemukan dokter spesialis kandungan yang menyediakan sarana USG 4 dimensi di ruang prakteknya dan menurut dokter memang lah janin saya terlilit tali pusat 1 kali, namun letak dan posisi janin terus mengijinkan dan siap buat dilahirkan melalui proses persalinan normal. Sekian Tidak Sedikit hari kemudian saya sejak mulai merasakan mulas akibat kontraksi rahim dan akhirnya saya bakal melahirkan bersama proses persalinan normal meski dgn kondisi janin terlilit tali pusat.
Kondisi janin terlilit tali pusat sebenarnya ialah faktor yang umum dan dapat terjadi pada setiap kehamilan. Tetapi sering kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bagi para ibu lebih-lebih kalau kondisi ini terjadi pada kehamilan yang mula-mula. Berikut ialah artikel yang membahas berkenaan kondisi kehamilan disaat janin terlilit tali pusat.

1. Penyebab Janin Terlilit Tali Pusat
Tidak ada penyebab khusus yang membuat janin terlilit tali pusat, karena di dalam rahim waktu ukuran janin konsisten kecil dan masih tersedia tak sedikit tempat bagi janin buat bergerak seperti berputar maka lilitan tali pusat dapat berjalan bersama sendirinya.
Mungkin Saja janin terlilit semakin meningkat jikalau tali pusat yang dimiliki janin berukuran amat sangat panjang yaitu lebih dari 100 centi meter(panjang rata rata tali pusat terhadap rata rata lebih kurang 50 – 60 centi meter). Resiko janin terlilit tali pusat pun meningkat pada kondisi kehamilan kembar atau kehamilan dengan cairan ketuban berlebih (polihidramnion).

2. Pencegahan Kondisi Janin Terlilit Tali Pusat
Kondisi kehamilan janin terlilit tali pusat merupakan suatu kondisi yang tidak dapat dihindari atau dicegah. Oleh karena itu pemeriksaan kehamilan dgn trik rutin sangatlah digunakan buat memantau perkembangan kesehatan janin dan ibu.

3. Bahaya Janin Terlilit Tali Pusat
Walaupun 20% kehamilan dalam mengalami janin terlilit tali pusat sebanyak 1 kali akan terjadi dan 40% diantaranya bakal melahirkan dgn proses persalinan normal, pemantauan secara intensif oleh dokter spesialis kandungan benar benar dimanfaatkan.

Pasalnya kehamilan dapat juga mengalami janin terlilit tali pusat sejumlah tiga lilitan dan semakin berbahaya jikalau sampai yang berjalan yaitu lilitan yang menempa simpul mati. Kondisi ini akan menyebabkan janin tidak mendapatkan suplai oksigen hingga ada barangkali janin mengalami kematian. Oleh sebab itu harus segera dilakukan persalinan melalui operasi caesar karena kontraksi rahim kepada persalinan normal bisa semakin menekan plasenta dan memperburuk kondisi janin.
Cara Mengatasi Dilema Kala Janin Terlilit Tali Pusat

Kala usia kehamilan anak kedua saya memasuki 34/35 minggu, dokter spesialis kandungan saya menganjurkan supaya serta-merta melakukan operasi caesar lantaran setelah dilakukan pemeriksaan USG disaat kontrol rutin ternyata janin saya mengalami lilitan 1 kali.
Alasan ini diperkuat setelah hasil NST (Non-Stress Test) menurut dokter nyatanya janin saya tidak reaktif yang ditunjukkan dgn kurangnya akselerasi detak jantung janin. Dokter menyampaikan bahwa kondisi seperti ini berbahaya dikarenakan dikhawatirkan lilitan tali pusat tersebut menyebabkan kurang lancarnya aliran oksigen ke janin sehingga janin akan mengalami hipoksia (kekurangan oksigen) dan akan mengalami kematian.
Tak Dgn bermaksud meremehkan petunjuk dokter, saya menolak utk dilakukan operasi caesar dan harus menandatangani form penolakan aksi operasi. Ada 2 alasan yang menyebabkan saya menolak aksi operasi tersebut meski rasa khawatir dan cemas sempat menghantui saya dan suami.
Pertama, saya ingin mencari seken opinion dengan lakukan USG 4 dimensi sehingga saya akan meraih gambaran kondisi kehamilan saya lebih jelas, dan alasan yang kedua yaitu saya merasakan feeling yang sangat kuat bahwa janin saya baik-baik saja dikarenakan tatkala ini gerakan janin yang saya rasakan masih normal dan tidak kurang dari 10 kali per hari.
Seminggu sesudah itu saya menemukan dokter spesialis kandungan yang menyediakan sarana USG 4 dimensi di tempat prakteknya dan menurut dokter memang janin saya terlilit tali pusat 1 kali, namun letak dan posisi janin masih mengizinkan dan siap buat dilahirkan melalui proses persalinan normal. Sekian Tidak Sedikit hari kemudian saya sejak sejak mulai merasakan mulas akibat kontraksi rahim dan akhirnya saya akan melahirkan dgn proses persalinan normal meskipun dengan kondisi janin terlilit tali pusat.
Kondisi janin terlilit tali pusat sebenarnya adalah perihal yang umum dan dapat terjadi kepada setiap kehamilan. Tapi tak jarang kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bagi para ibu apalagi kalau kondisi ini terjadi pada kehamilan yang mula-mula. Berikut merupakan artikel yang membahas menyangkut kondisi kehamilan saat janin terlilit tali pusat.

1. Penyebab Janin Terlilit Tali Pusat
tiada penyebab khusus yang membuat janin terlilit tali pusat, karena di dalam rahim saat ukuran janin konsisten kecil dan masih tersedia banyak ruang bagi janin untuk bergerak seperti berputar maka lilitan tali pusat mampu terjadi dgn sendirinya.
Sanggup Saja janin terlilit semakin meningkat apabila tali pusat yang dimiliki janin berukuran teramat panjang merupakan lebih dari 100 senti m(panjang biasanya tali pusat pada rata rata kurang lebih 50 – 60 senti meter). Dampak janin terlilit tali pusat serta meningkat pada kondisi kehamilan kembar atau kehamilan dengan cairan ketuban berlebih (polihidramnion).

2. Pencegahan Kondisi Janin Terlilit Tali Pusat
Kondisi kehamilan janin terlilit tali pusat merupakan suatu kondisi yang tak ingin dihindari atau dicegah. Oleh sebab itu pemeriksaan kehamilan secara rutin benar benar dimanfaatkan utk memantau perkembangan kesehatan janin dan ibu.

3. Bahaya Janin Terlilit Tali Pusat
Meski 20% kehamilan dalam mengalami janin terlilit tali pusat sejumlah 1 kali bakal berjalan dan 40% diantaranya dapat melahirkan dengan proses persalinan normal, pemantauan dgn trick intensif oleh dokter spesialis kandungan sangatlah diperlukan.

Pasalnya kehamilan sanggup juga mengalami janin terlilit tali pusat sebanyak tiga lilitan dan semakin berbahaya seandainya sampai yang terjadi ialah lilitan yang membentuk simpul mati. Kondisi ini akan menyebabkan janin tidak meraih suplai oksigen hingga ada mungkin saja janin mengalami kematian. Oleh karena itu harus serta-merta dilakukan persalinan melalui operasi caesar lantaran kontraksi rahim terhadap persalinan normal akan semakin menekan plasenta dan memperburuk kondisi janin.
Trick Mengatasi Dilema Waktu Janin Terlilit Tali Pusat

Waktu usia kehamilan anak kedua saya memasuki 34/35 minggu, dokter spesialis kandungan saya menganjurkan supaya cepat laksanakan operasi caesar sebab setelah dilakukan pemeriksaan USG kala kontrol rutin ternyata janin saya mengalami lilitan 1 kali.
Alasan ini diperkuat setelah hasil NST (Non-Stress Test) menurut dokter nyatanya janin saya tidak reaktif yang ditunjukkan dengan kurangnya akselerasi detak jantung janin. Dokter mengemukakan bahwa kondisi seperti ini berbahaya lantaran dikhawatirkan lilitan tali pusat tersebut menyebabkan kurang lancarnya aliran oksigen ke janin sehingga janin mampu mengalami hipoksia (kekurangan oksigen) dan akan mengalami kematian.
Tak Dgn bermaksud meremehkan tips dokter, saya menolak utk dilakukan operasi caesar dan harus menandatangani form penolakan aksi operasi. Ada 2 alasan yang menyebabkan saya menolak tindakan operasi tersebut walau rasa khawatir dan cemas sempat menghantui saya dan suami.
Mula-mula, saya ingin mencari second opinion dengan laksanakan USG 4 dimensi sehingga saya akan meraih gambaran kondisi kehamilan saya lebih jelas, dan alasan yang kedua adalah saya merasakan feeling yang sangat kuat bahwa janin saya baik-baik saja karena sejauh ini kegiatan janin yang saya rasakan terus normal dan tidak kurang dari 10 kali per hari.
cream wajah

Seminggu selanjutnya saya menemukan dokter spesialis kandungan yang menyediakan media USG 4 dimensi di ruang prakteknya dan menurut dokter memang lah lah janin saya terlilit tali pusat 1 kali, tapi letak dan posisi janin masih mengijinkan dan siap utk dilahirkan melalui proses persalinan normal. Sekian Tidak Sedikit hari selanjutnya saya mulai sejak sejak merasakan mulas akibat kontraksi rahim dan akhirnya saya bakal melahirkan dengan proses persalinan normal meskipun dgn kondisi janin terlilit tali pusat.
Kondisi janin terlilit tali pusat sebenarnya yakni faktor yang umum dan dapat terjadi terhadap setiap kehamilan. Namun tak jarang kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bagi para ibu terlebih bila kondisi ini terjadi pada kehamilan yang pertama. Berikut yakni artikel yang membahas berkenaan kondisi kehamilan waktu janin terlilit tali pusat.

No comments:

Post a Comment

Blog Archive